Profil Desa Pasarsenen
Ketahui informasi secara rinci Desa Pasarsenen mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pasarsenen, Ambal, Kebumen. Mengupas potensi agraris sawah, ekonomi dari peternakan entok dan UMKM, kondisi geografis, demografi, serta arah pembangunan desa yang dinamis di pesisir selatan Jawa Tengah. Informasi akurat dan terkini untuk publi
-
Basis Agraris yang Kuat
Mayoritas wilayah merupakan lahan sawah produktif yang menjadi penopang utama mata pencaharian penduduk melalui pertanian padi.
-
Sentra Peternakan Entok
Dikenal sebagai salah satu pusat peternakan entok di Kecamatan Ambal, menjadi sumber pendapatan alternatif yang signifikan bagi masyarakat.
-
Lokasi Strategis dan Dinamis
Berada di jalur vital Kecamatan Ambal dan dekat dengan pusat ekonomi serta pemerintahan kecamatan, menjadikan desa ini terus berkembang secara sosial dan infrastruktur.

Desa Pasarsenen, yang berlokasi di Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah dengan denyut nadi agraris yang kuat dan terus beradaptasi dengan tantangan zaman. Terletak di bagian selatan Kebumen yang berdekatan dengan Samudera Hindia, desa ini tidak hanya menggantungkan hidup pada sektor pertanian, namun juga aktif mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui peternakan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Profil ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai kondisi geografis, demografi, pemerintahan, hingga potensi dan arah pembangunan Desa Pasarsenen berdasarkan data faktual dan informasi terkini.
Sejarah dan Asal-Usul Nama
Nama "Pasarsenen" memiliki akar sejarah yang kuat dan mudah ditelusuri dari aktivitas ekonomi masyarakat di masa lampau. Menurut penuturan yang berkembang secara turun-temurun di kalangan warga setempat, nama desa ini berasal dari gabungan dua kata, yakni "Pasar" dan "Senen" (Senin). Konon, pada zaman dahulu, wilayah ini menjadi lokasi sebuah pasar tradisional yang ramai dan hanya beroperasi setiap hari Senin.
Aktivitas pasar ini menjadi titik pertemuan vital bagi para pedagang dan pembeli dari desa-desa sekitar di wilayah Ambal. Keberadaan pasar tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang penting. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pemukiman, nama "Pasarsenen" akhirnya dilekatkan secara resmi menjadi nama desa untuk mengenang jejak historis aktivitas ekonomi yang pernah menjadi pusat kehidupan di kawasan tersebut. Meskipun pasar tersebut mungkin sudah tidak beroperasi dalam bentuk aslinya, namanya tetap abadi sebagai identitas desa hingga sekarang.
Kondisi Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Pasarsenen terletak pada dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 8 meter di atas permukaan laut. Posisi ini membuatnya menjadi wilayah yang sangat cocok untuk pengembangan pertanian, khususnya padi sawah. Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan profil desa, luas wilayah Desa Pasarsenen mencapai 172,272 hektare. Dari total luas tersebut, sekitar 70% merupakan lahan sawah produktif, sementara 30% sisanya ialah tanah kering yang dimanfaatkan untuk pemukiman warga, pekarangan, dan fasilitas umum.
Batas-batas administratif Desa Pasarsenen secara jelas memisahkannya dengan desa-desa tetangga. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Singasori. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Ambaliwangi. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ambalresmi, yang juga menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi Kecamatan Ambal. Adapun di sebelah barat, wilayahnya berbatasan dengan Desa Pucangan.
Dari sisi demografi, berdasarkan data statistik desa, jumlah penduduk Desa Pasarsenen tercatat sebanyak 2.119 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.067 jiwa laki-laki dan 1.052 jiwa perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang. Dengan luas wilayah 1,72 km², kepadatan penduduk di Desa Pasarsenen mencapai sekitar 1.232 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan pemukiman yang terkonsentrasi dan pemanfaatan lahan yang optimal. Desa ini terbagi menjadi empat dukuh utama, yaitu Dukuh Sangkrah, Dukuh Kauman, Dukuh Krajan, dan Dukuh Rija, yang masing-masing menjadi pusat komunitas lokal di dalam desa.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Struktur pemerintahan di Desa Pasarsenen berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Kepala Desa, dalam menjalankan tugasnya, dibantu oleh jajaran perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala seksi (kasi) yang membidangi urusan pemerintahan, keuangan, perencanaan, kesejahteraan, dan pelayanan. Selain itu, terdapat pula Kepala Dusun yang bertanggung jawab atas wilayah dukuh masing-masing.
Lembaga kemasyarakatan desa juga memegang peranan krusial dalam dinamika pembangunan. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berfungsi sebagai lembaga legislatif di tingkat desa, bertugas menyerap aspirasi masyarakat, merumuskan peraturan desa bersama Kepala Desa, dan melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah desa. Keberadaan BPD memastikan adanya mekanisme kontrol dan keseimbangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Di luar lembaga formal, desa ini juga memiliki lembaga lain seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) yang berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik maupun non-fisik. Ada pula Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang fokus pada program pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, serta Karang Taruna sebagai wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Sinergi antara pemerintah desa dan seluruh lembaga ini menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan.
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan
Perekonomian Desa Pasarsenen ditopang oleh beberapa sektor utama yang saling melengkapi. Fondasi utamanya ialah sektor pertanian, sejalan dengan kondisi geografisnya yang didominasi oleh lahan sawah. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan buruh tani, dengan padi sebagai komoditas utama yang ditanam hampir sepanjang tahun, diselingi tanaman palawija pada musim tertentu. Sistem irigasi yang relatif baik menjadi faktor pendukung utama keberhasilan sektor ini.
Di samping pertanian, sektor peternakan memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi pendapatan warga. Desa Pasarsenen dan Kecamatan Ambal secara umum dikenal sebagai salah satu sentra peternakan entok. Banyak rumah tangga yang memelihara entok, baik dalam skala kecil sebagai usaha sampingan maupun skala yang lebih besar untuk tujuan komersial. Daging dan telur entok memiliki pasar yang stabil di tingkat lokal maupun regional, menjadikannya sumber ekonomi alternatif yang menjanjikan.
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menunjukkan geliat yang positif. Berbagai usaha rumahan tumbuh dan berkembang, mulai dari industri pengolahan makanan seperti pembuatan aneka kue basah, keripik, dan makanan ringan khas Kebumen, hingga usaha kerajinan tangan dan jasa. Pemerintah Kabupaten Kebumen sendiri secara aktif mendorong pengembangan UMKM sebagai salah satu pilar pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah Desa Pasarsenen, melalui pemanfaatan Dana Desa dan program lainnya, turut memfasilitasi pemberdayaan UMKM, misalnya melalui pelatihan keterampilan, bantuan permodalan, hingga pendampingan dalam hal pengemasan dan pemasaran produk.
Pembangunan Infrastruktur dan Sosial Kemasyarakatan
Pembangunan di Desa Pasarsenen terus berjalan secara bertahap, menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pemanfaatan alokasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi motor penggerak utama dalam peningkatan infrastruktur dasar. Prioritas pembangunan mencakup perbaikan dan pemeliharaan jalan desa, pembangunan talud untuk penguatan struktur tanah, serta optimalisasi saluran irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian. Keberadaan Balai Desa yang representatif di Dukuh Sangkrah juga menjadi pusat pelayanan administrasi dan kegiatan kemasyarakatan.
Di bidang sosial, kehidupan masyarakat Desa Pasarsenen diwarnai oleh semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih kental. Berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum secara swadaya, dan kegiatan keagamaan, menjadi perekat hubungan antarwarga. Pemerintah desa, bersama dengan lembaga seperti PKK dan Karang Taruna, secara rutin mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, misalnya melalui program bimbingan belajar bagi anak-anak, posyandu untuk balita dan lansia, serta penyuluhan kesehatan dan kewirausahaan.
Peningkatan keamanan dan ketertiban juga menjadi fokus perhatian. Pemerintah Desa Pasarsenen secara berkala mengadakan pembinaan bagi Lembaga Keamanan Desa (LKD) untuk memastikan lingkungan yang kondusif dan aman bagi seluruh warga. Semua program pembangunan ini dirumuskan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Tantangan dan Arah Pengembangan Masa Depan
Meskipun memiliki beragam potensi, Desa Pasarsenen juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai kemajuan yang lebih pesat. Salah satu tantangan utama di sektor pertanian yakni fluktuasi harga gabah saat panen raya dan ancaman hama penyakit tanaman. Selain itu, regenerasi petani menjadi isu penting, di mana minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian cenderung menurun.
Di sektor UMKM, tantangan yang dihadapi antara lain akses pasar yang lebih luas dan peningkatan daya saing produk. Banyak pelaku usaha yang masih memerlukan pendampingan dalam hal inovasi produk, pengemasan yang menarik, serta pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran secara daring (online). Keterbatasan modal juga seringkali menjadi kendala bagi UMKM untuk berkembang lebih besar.
Menghadapi tantangan tersebut, arah pengembangan Desa Pasarsenen ke depan difokuskan pada beberapa strategi. Pertama, diversifikasi usaha pertanian dengan mengembangkan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi di lahan pekarangan. Kedua, penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi desa yang dapat mengelola potensi lokal secara profesional, misalnya dengan membangun unit usaha di bidang peternakan entok atau menjadi agregator bagi produk-produk UMKM. Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan berkelanjutan, terutama dalam literasi digital dan manajemen usaha. Kolaborasi dengan pihak akademisi, swasta, dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk mengakselerasi pencapaian visi tersebut, menjadikan Desa Pasarsenen sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.